Kamis, 19 Juli 2007

As-Syibli dan Seekor Anak Kucing

As-Syibli dan Seekor Anak Kucing


Setelah sekian waktu lamanya Imam As-Syibli wafat, seorang sahabatnya memimpikannya. Dalam mimpinya ia berkata, “Apa yang diperbuat Allah kepadamu, Syibli?”
As-Syibli menjawab, “Allah telah menempatkanku di tempat yang mulia. Ia berkata kepadaku, “Wahai Syibli, tahukah engkau apa yang membuat-Ku berkenan mengampunimu?”
“Kebaikan amalku, ya Allah,” jawabku.
“Bukan,” kata Allah.
“Karena keikhlasanku dalam beribadah.”
“Tidak.”
“Karena ibadah haji, puasa, dan shalatku.”
“Tidak.”
“Karena kelanggenganku dalam mencari ilmu.”
“Bukan.”
Lalu aku berkata, “Ya Rabbi, semua itu adalah amalanku yang karenanya aku harap Engkau mau memaafkanku.”
Allah berfirman, “Semua itu tidaklah membuat-Ku mau mengampunimu.”
“Lalu karena apa Engkau berkenan mengampuniku?” tanyaku kemudian.
Allah berfirman, “Ingatkah engkau ketika engkau berjalan di pinggiran kota Bagdad, engkau menemukan seekor anak kucing yang kedinginan dan merapatkan tubuhnya ke sebuah tembok. Kemudian, karena merasa kasihan engkau mengambil anak kucing itu dan memasukannya ke dalam saku jubahmu agar ia terjaga dari kedinginan?”
“Ya,” jawabku.
Allah berfirman, “Karena rasa kasihmu pada anak kucing itulah Aku berkenan mengampunimu.”

Tidak ada komentar: